Klinik Desain by Bintang Home /Edisi 350/ Februari 2017

Dosen Desain Interior Binus University, Amarena Nediari S.Sn., M.Ds., aktif menjadi kontributor kolom Klinik Desain dari Bintang Home. Selengkapnya anda dapat melihat artikel di dalam edisi 350 Februari 2017.

Kamar mandi masuk dalam area privat sebuah hunian. Area ini membutuhkan sirkulasi untuk memenuhi ruang gerak yang cukup bagi penggunanya. Tata letak pada kamar mandi umumnya sudah mengikuti kaidah dari kebutuhan aktivitas pengguna, sehingga secara umum desain kamar mandi lebih banyak mengandung unsur dekoratif.

Pemasangan cermin pada kamar mandi di area wastafel

Fasilitas yang tersedia seperti kloset, wastafel, bathtub, shower box sudah memiliki ukuran dan besaran yang standar, dimana sirkulasi ruang gerak manusia berada dikisaran jarak 60-90 centimeter. Salah satu hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah bukaan pintu kamar mandi yang harus dapat terbuka sempurna. Bukaannya hingga 90 derajat agar pengguna membuka dan menutup pintu tanpa mengalami kesulitan. Idealnya kebutuhan kamar mandi pada rumah tinggal dengan tiga kamar tidur memiliki satu kamar mandi utama (terletak di dalam kamar tidur utama), satu kamar mandi anak, satu kamar mandi service (area belakang), serta jika memungkinkan terdapat satu toilet tamu. Jumlah ini cukup ideal untuk memenuhi kebutuhan masingmasing anggota keluarga dan tamu saat berkunjung.

Inspirasi jenis rak penyimpanan terbuka dan tertutup di kamar mandi

Berikut ini beberapa elemen dekoratif yang umum dijumpai pada area kamar mandi dan berfungsi untuk mempercantik tampilannya.

  1. Cermin. Sebagai penunjang kegiatan di kamar mandi, penggunaan cermin tidak hanya sebagai media berkaca. Tapi memiliki fungsi lain untuk memberikan kesan luas pada ruangan. Penempatan cermin perlu disesuaikan dengan bidangnya, jika berada di tempat yang sempit, cermin dipasang secara vertikal, sementara pada sisi memanjang, cermin dapat diletakkan pada posisi horizontal. Hal ini membuat proporsi antara ruangan dan cermin berada dalam kesatuan yang seimbang (balance).
  2. Rak penyimpanan. Rak penyimpanan di area kamar mandi ada dua jenis, yaitu rak terbuka dan tertutup. Jika rak penyimpanan berada di area basah sebaiknya dibuat terbuka, hal ini untuk menghindari kondisi lemari yang lembab dan memudahkan dalam perawatan sehari-hari. Rak berfungsi untuk menyimpan handuk, persediaan tisu, aksesori, dan toiletries. Sementara jika area penyimpanan berada di area kering, lemari bisa dibuat tertutup untuk menyimpan obat-obatan pribadi sampai dengan cairan pembersih kamar mandi. Hal ini dilakukan untuk menghindar dari jangkauan anak-anak.
  3. Toiletries. Beberapa benda yang digunakan dalam membersihkan diri dan mencegah dari bau tak sedap. Dalam hal ini penempatan toiletries harus berada dalam jangkauan pengguna kamar mandi, sehingga memudahkan dalam mengambil dan meletakkannya kembali pada tempatnya. Penempatan toiletries bisa dibuat secara permanen menyatu dengan area basah maupun yang tidak permanen yang biasanya menggunakan tray yang juga berfungsi sebagai unsure dekoratif kamar mandi.Penempatan toiletries pada kamar mandi