Dwialmira Putri Ramanda 1701 3296 73

Tugas Akhir Karya Binusian Desain Interior 2017

Museum Layang-Layang menyimpan beragam koleksi layang-layang Nusantara dari Sabang hingga Merauke. Koleksi layang-layang yang dipajang berasal dari berbagai periode sejalan dengan sejarah bangsa Indonesia.  Layang-layang memuat ragam hias, ragam bentuk, ragam material pembuatnya dan ragam teknik pengikat bilah bambu hingga ragam ukuran serta teknik memainkannya di angkasa. Kekayaan Indonesia pun tercermin di atas layang-layang.  Demi menarik pengunjung datang ke museum ini untuk merasakan keindahan khasanah budaya melalui layang-layang sekaligus menawarkan pengalaman menerbangkan layang-layang, perancangan interior ini dimaksudkan.

Konsep perancangan interior“Lembayung Senja di Alun-Alun”mengacu pada romantisme menerbangkan layang-layang di sore hari. Pengunjung diajak merasakan berada di alun-alun, di mana alun-alun adalah tempat untuk berkumpul dan bermain yang luas, sehingga suasana yang dirasakan kehangatan dalam kebersamaan seperti layaknya bermain layang-layang bersama dengan teman-teman. Museum menawarkan pengunjung kenyamanan sore hari dan bersantai.

Bentuk-bentuk dasar ciri khas layang-layang tradisional yang dimiliki Indonesia berupa belah ketupat sederhana, ringan, polos dan tembus cahaya kemudian dikombinasikan dengan bentuk oval yang melengkung untuk mengimbangi sudut tajam layangan seolah bermain di atas awan, pada interior museum.