Liputan di bawah ini merupakan interview dengan nara sumber dari dosen Desain interior Binus Univerity yaitu Grace Hartanti S.Sn, M.M

http://www.beritasatu.com/properti/402625-isu-global-pengaruhi-tren-interior-desain-2017.html

JAKARTA – Tren desain interior dan arsitektur bangunan di Indonesia berkembang cukup dinamis, bahkan terus bergeser setiap tahun atau musim.

Perubahan ini akan mengikuti isu yang mencuat di dalam negeri maupun secara global. Tahun 2017, desain dan arsitektur bangunan diprediksi akan mengedepankan efisiensi dan efektivitas seiring dengan upaya memerangi pemanasan global.

Implementasi dari hal tersebut adalah pemilihan bahan baku (material), furniture, dan desain bangunan yang atraktif namun mengedepankan aspek ramah lingkungan (environmental friendly) serta tahan lama (sustainable). Konsep modern atau minimalis akan menjadi keniscayaan pada bangunan seperti hunian, hotel, dan perkantoran. Sementara, warna-warna yang dipilih adalah warna cerah, lembut, dan netral.

Di sisi lain, akan terlihat perubahan tren yang cukup signifikan pada konsep gedung perkantoran di tahun depan. Beberapa perusahaan menginginkan ruang kerja (working space) yang lebih nyaman dan dinamis bagi karyawan. Dengan demikian, mereka akan membuang sekat atau kubikel yang biasanya ada di ruang kantor. Nantinya, ruang kerja akan “disulap” seperti kedai kopi atau taman baca.

Grace Hartanti, Interior Designer Design Lab, mengatakan, desain interior perkantoran akan memperhitungkan efektivitas agar karyawannya bisa beraktivitas secara maksimal. Namun demikian, hal itu tidak bisa menafikan identitas atau citra dari perusahaan tersebut.

“Tantangannya memang bagaimana cara kita bisa padu padan tren yang berkembang dengan identitas perusahaan,” katanya, di Jakarta, baru-baru ini.

Sementara itu, tren interior desain dan arsitektur untuk residensial, kata Grace, akan menyesuaikan dengan karakteristik pengguna. Pasalnya, hunian merupakan tempat paling privat sehingga menjadi sangat personal bagi penghuninya.

“Desain ini juga akan menyesuaikan dengan di mana mereka tinggal. Kalau di kota besar biasanya mereka lebih banyak di luar (rumah). Sehingga rumah harus menjadi tempat istirahat yang efektif dan nyaman,” katanya.

Sementara, secara garis besar, kata Grace, desain interior dan arsitektur bangunan akan mengarah ke upaya pengurangan polusi atau penghematan energi. Hal ini juga berpengaruh pada furniture yang dipilih seperti lampu hemat listrik, layar LED, atau seluruh peralatan elektronik yang easy maintenance.

“Untuk warna, secara garis besar trennya juga sama untuk berbagai jenis gedung. Tahun depan trennya lebih ke warna pastel atau warna yang dikasih putih sehingga tone down. Selain itu juga warna netral seperti hitam, putih, dan abu-abu tidak bisa ditinggalkan,” katanya.