Furnitur di pada setiap era selalu menjadi bagian dari kebutuhan hidup manusia dalam menunjang aktivitas sehari-hari. Hal ini berlaku juga pada fasilitas di bidang ritel, di mana furnitur dan desain interior menjadi suatu komponen yang harmoni untuk menunjang aktivitas pengunjung, karyawan dan tata pajang barang

Area kasir merupakan bagian yang penting sebagai ikon yang merepresentasikan sebuah ritel. Melalui area ini, pengunjung mendapatkan identitas brand yang mereka beli. Berbagai aktivitas penting berlangsung di area ini. Kasir merupakan akhir dari semua aktivitas pengunjung di sebuah ritel yaitu transaksi pembayaran. Proses rancangan desain interior yang ditata dan dikonsep dengan berbagai kompleksitasnya, pada ujungnya bertujuan terjadinya transaksi yang berlangsung di area kasir.

Merancang furnitur untuk area kasir, tidak hanya sekadar membuat furnitur dengan bentuk estetis yang menarik pembeli. Ada berbagai pertimbangan yang harus dilakukan untuk menentukan rancangan furnitur, berkaitan dengan pemenuhan piranti-piranti penunjang kegiatan transaksi. Ergonomi furnitur menjadi catatan penting demi kenyamanan pengunjung dan karyawan. Peletakan mesin-mesin pencatat transaksi yang harus mudah diakses, keamanan penyimpanan cash, penempatan pembungkus barang yang harus rapi di belakang meja kasir, juga menjadi pertimbangan-pertimbangan dalam mendesain meja kasir

Proses perancangan furnitur diawali dari survey, membuat konsep rancangan, membuat sketsa, kemudian membuat gambar kerja dan mencoba menerapkan dalam mock up untuk bisa melihat proporsi dalam tiga dimensi. Melalui mock up ini, kita akan menganalisis berbagai koreksi atas kekurangan dan kelebihan desain yang sudah dibuat. Setelah itu, kita bisa menentukan gambar kerja berdasarkan hasil evaluasi mock up.

Penulis: Ade Ariyani S. Fajarwati