14DESAIN- Bisnis Indonesia Weekend Edisi Minggu, 19 Agustus 2018

Dosen Desain Interior Binus University, Dimas Suryono, Ssn, aktif menjadi konsultan praktisi di Kolom 14Desain dari Bisnis Indonesia Weekend. Selengkapnya anda dapat melihat artikel di dalam edisi Minggu, 19 Agustus 2018 ditulis oleh Rayful Mudassir (redaksi@bisnis.com).

Sekarang ini, para pelaku aktivitas olah tubuh seperti yoga sangat banyak. Kegiatan yang fokus pada kekuatan, fleksibilitas, dan pernapasan ini dipercaya meningkatkan kualitas mental dan fisik dari para pelakunya. Biasanya, pemilik kebugaraan yang menyediakan ruang untuk yoga, juga memiliki fasilitas hot yoga dan total body resistence exercise (TRX). Melihat kebutuhan masyarakat urban dengan tiga aktivitas ini, banyak pemilik gym yang kemudian mendesain ulang ruangan agar multifungsi, tetapi tidak mengurangi kenyamanan.

 

Mendesain ruang olahraga dengan tiga jenis aktivitas yang berbeda memang tidak mudah. Pada aktivitas yoga, diperlukan ruang yang luas dan nuansa yang tenang. Hal ini untuk membantu beserta yoga untuk lebih memusatkan pikiran dan mengontrol pancaindra. Sementara itu, untuk hot yoga diperlukan ruangan dengan suhu mencapai 42 derajat Celcius. Lain lagi dengan TRX yang memerlukan tali-tali panjang yang tergantung kuat di langit-langit yang berfungsi untuk menahan beban tubuh.

 

Desainer Interior Dimas Suryono menjelaskan bahwa konsep desain dari Active Barn Studio Jakarta merupakan contoh dari ruang kebugaran 3 in 1. Menurutnya, pemilihan material untuk interior studio olahraga dan kecerdikan membaca kebutuhan ruang, menjadi kunci utama dari konsep desain tersebut. Sebelum mengubah ruangan seperti tempat yoga ideal, Dimas memberikan pelapis dinding yang berfungsi sebagai peredam suara. Dimas mengatakan, terdapat lima jenis pelapis yang diperlukan untuk dinding ini.

“Lapisan pertama dengan melamento, disusul dengan rangka hollow besi, glasswool dan rockwool. Terakhir, dipoles dengan gypsum.”

 

Khusus untuk kebutuhan hot yoga, Dimas menyediakan 10 alat pemanas. Seluruh pemanas itu dipasang pada langit-langit studio. Pemasangan ini diikuti dengan penambahan daya dari heater yang signifikan agar suhu bisa mencapai 42 derajat.

“Untuk hot yoga, orang hanya sanggup berada di dalam ruang paling lama 1,5 jam. Lewat dari waktu itu akan dehidrasi. Suhu di area bawah ruangan sekitar 42 derajat, tetapi di langit-langit ruang

pasti lebih tinggi sampai 70 derajat,” jelasnya.

Tingginya suhu ruangan membuat barang-barang di dalam ruang cepat rusak karena meleleh atau mengelupas. Guna menghindari hal tersebut, Dimas menggunakan cat khusus yang tahan terhadap suhu panas dan tidak mudah luntur sebagai pelapis dinding. Cat khusus ini dipilih yang berwarna putih agar studio kebugaran tampak lebih cerah.

 

Dalam studio kebugaran, cermin menjadi salah satu elemen yang penting. Keberadaan cermin dapat digunakan oleh instruktur untuk mengamati gerakan peserta. Biasanya, cermin yang digunakan memiliki ketebalan hingga 10 milimeter. Dimas sengaja memberikan lapisan plywood pada dinding, sebelum memasang cermin. Kiat ini dilakukan agar cermin tidak mudah retak apalagi pecah karena terpapar suhu panas yang tinggi.

 

 

ANTISIPASI KEBAKARAN

Ruangan dalam studio ini juga dilengkapi dengan empat buah sprinkle atau alat pemadam api. Keempat alat pemadam kebakaran ini juga dipasang pada langit-langit. Namun, posisi pemasangannya jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi alat pemanas.

“Posisi itu mencegah agar sprinkle tidak mudah menyala dan menyemprotkan air saat heater dinyalakan,” katanya.

 

Active Barn Studio juga dilengkapi dengan tiang rigging pada bagian tengah langit-langit. Di beberapa titik pada langit-langit dilengkapi dengan tali pegangan. Dimas memaparkan pemasangan tiang ringging harus dilakukan dengan teliti. Hal ini diperlukan karena tiang-tiang tersebut menahan berat beban tubuh saat melakukan aktivitas TRX. Simulasi dilakukan berkal-kali untuk memastikan kekuatan pada langit-langit studio.

“Kami sudah coba untuk menahan beban beberapa orang, dan terbukti cukup kuat untuk menahan beban manusia.”

 

Jika dibandingkan dengan hot yoga, aktivitas yoga dan TRX memerlukan suhu ruang yang lebih sejuk. Pergantian suhu yang cepat sangat diperlukan dalam studio 3 in 1. Dimas menyiasatinya dengan memberikan bukaan lebar berupa beberapa ventilasi yang terbuat dari tempered glass, serta menambahkan alat pendingin ruangan. Dengan hal tersebut, perubahan suhu dapat

dilakukan dengan cepat. Pada bagian lantai studio, Dimas melapisnya dengan vinyl bermotif kayu. Lapisan vinyl ini bermanfaat untuk meredam bunyi, dan membuat kaki tetap nyaman saat melakukan gerakan yang menghentak. Dari sisi estetika, penggunaan vinyl motif kayu membuat nuansa dalam ruangan menjadi lebih hangat.

 

Pada dinding studio tampak terpacak beberapa tiang barre. Tiang-tiang ini sangat membantu saat yoga. Agar suasana tidak terlalu kosong, Dimas memberikan sentuhan furnitur berupa lemari berbentuk tripose yoga. Keberadaan alat simpan ini bertujuan untuk memudahkan peserta meletakkan handuk dan dumble yang menunjang kebutuhan latihan. Secara keseluruhan Active Barn Studio menyuguhkan tempat latihan kebugaran yang menenangkan dengan konsep zen.

“Konsepnya lebih ke zen look sehingga menjadikan suasana enak dilihat dan santai untuk terapi. Dari sisi psikologis konsep zen dibuat untuk memberi nuansa positif kepada orang yang masuk ke dalam ruangan,” katanya.

Selama ini, konsep zen lebih fokus untuk menyuguhkan kekosongan interior dalam ruang. Hal ini bertujuan untuk membantu Anda mencapai fokus lebih maksimal tanpa diganggu oleh barang-barang dan aksesori yang tidak perlu. Harapannya agar ketika Anda yang masuk ke studio ini dapat merasakan ketenangan dan lebih berkonsentarasi dalam beraktivitas untuk menjaga kebugaran tubuh dan pikiran.