Tugas Akhir Karya Binusian Desain Interior 2019

Raden Roro Ananta Hapsari Puspitarini 1901508000

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan hidup sehingga membuat kedua orang tua harus sama-sama bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tidak sedikit orang tua yang mempekerjakan pengasuh untuk menjaga buah hati mereka. Sementara, pengaruh yang sangat besar terhadap tumbuh dan kembang anak adalah dari segi pengaruh lingkungannya. Tidak sedikit terjadi tindak kriminal terhadap anak yang dilakukan oleh pengasuh atau babysitter. Seperti penganiayaan sampai pemerasan pada orang tua. Bahaya lain yang harus menjadi pertimbangan bagi orang tua yaitu gadget. Dengan berkurangnya permainan fisik seperti boneka, mobil-mobilan, memegang pensil, mewarnai dan lain-lain dapat melemahkan kemampuan motorik dan juga memperlambat kemajuan dalam bersosialisasi dengan orang lain.

 

Dengan meningkatnya kasus tersebut, dibutuhkan wadah dan fasilitas yang baik untuk anak-anak sehingga dapat membimbing dan menjaga anak-anak. Diperlukan perancangan interior yang dapat memacu, meningkatkan dan untuk mengembangkan kreativitas anak serta menjaga petumbuhan dan perkembangan anak. Children Creative Hub diharapkan dapat membuat orangtua bekerja lebih tenang dengan memiliki tempat untuk belajar dan beristirahat bagi anak. Untuk membuat Children Creative Hub yang baik diperlukan survey seperti wawancara, observasi, dan pengumpulan data-data yang berhubungan dengan kebutuhan dalam pembuatan Children Creative Hub sehingga perancangan ini dapat terselesaikan dengan baik.

 

Konsep perancangan berasal dari latar belakang berkurangnya permainan fisik yang disebabkan oleh pemahaman gadget untuk anak usia yang terlalu dini sehingga minat belajar dan kreativitas anak menurun. Selain itu, anak usia dini juga menjadi kurang memahami apa yang sedang terjadi atau apa yang dimiliki oleh lingkungan sekitar maupun kehidupan dunia.  Saat ini banyak orang tua yang sudah mulai khawatir dan peduli pada dampak buruk yang dihasilkan oleh gadget terhadap anak usia dini.

 

Terinspirasi dari kasus tersebut, muncul sebuah ide untuk merancang wadah yaitu Children Creative Hub yang memiliki tujuan agar dapat meningkatkan minat belajar sehingga dapat mengetahui apa yang dunia ini miliki dan meningkatkan kreativitas sejak dini. Anak usia dini sebenarnya memiliki tingkat keingin tahuan yang cukup tinggi. Oleh karena itu, konsep perancangan desain Children Creative Hub ini adalah “Jelajah Nusa”, yang berarti mencari tahu apa yang dimiliki dunia ini dengan penyampaiannya yang tidak berkesan seperti sedang belajar.

 

Konsep perancangan pada interior Children Creative Hub menerapkan tema “5 senses” dengan menerapkan metode pembelajaran interaktif melalui panca indera yang dimiliki. Tema tersebut dibuat karena, anak usia dini belajar mengenal hal baru melalui pendengaran, pengelihatan, penciuman, pengecap, dan perabaan.

 

Tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan interior Children Creative Hub ini adalah agar dapat membuat suasana yang dapat merangsang ke-lima panca indera agar anak bisa dapat belajar hanya dengan merasakan elemen apa saja yang dimiliki pada ruangan tersebut.