Tugas Akhir Karya Binusian Desain Interior 2019

Wilson Suwenda 1801379804

Sarana dan prasasarana pendidikan menjadi sebuah elemen penting dalam sebuah Perguruan Tinggi. Selain ditujukan sebagai penunjang aktivitas belajar dan mengajar, sarana dan prasarana juga menjadi salah satu faktor yang menarik mahasiswa baru untuk bergabung dan juga menjadi cerminan suatu Perguruan Tinggi. Upaya Universitas Bina Nusantara dalam meningkatkan pelayanannya dalam pendidikan telah diwujudkan dengan pembangunan kampus baru berkonsep “green campus”. Karena itu, perlu adanya perancangan terhadap fasilitas dari Universitas Bina Nusantara khususnya pada jurusan Desain Interior yang sejalan dengan konsep “green campus”. Perancangan dilakukan menggunakan metode proses desain yang dimulai dari mengumpulkan data, melakukan perencanaan ruang, dan pengembangan desain. Perancangan menghasilkan luaran furnitur dan aksesoris dalam bentuk purwarupa 1:1.

 

Lingkungan kampus merupakan perpotongan antara gaya hidup casual yang tercermin dari mahasiswa, dan dengan sistem perkuliahan yang terstruktur, tegas, dan formal. Hal ini yang melatar belakangi penulis mengambil tema Artisan’s playzone. Tema ini mengambil inspirasi dari kehidupan mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan desain interior yang casual dengan kesan bersahaja, dengan perpaduan antara jurusan desain interior yang merupakan sebuah jurusan ilmu kreatif dengan identitas BINUS sebagai universitas yang mempunyai kesan formal, profesional, dan terampil.

 

Kata Artisan sendiri memiliki makna pekerja terampil khususnya yang menggunakan tangan untuk menghasilkan sesuatu. Kata ini ditujukan untuk bahwa mahasiswa desain interior dipersiapkan untuk menjadi seorang artisan. Kemudian playzone yang ditujukan untuk menyatakan bahwa jurusan desain interior adalah sebuah “area bermain” bagi mahasiswa dalam perjalanan menjadi desainer interior.

 

Konsep bentuk mengambil bentuk dari lebah yang merupakan maskot BINUS. Pengaplikasian bentuk lebah kedalam furnitur dan interior dengan menerjemahkan bentuk organik lebah kedalam bentuk yang lebih geometris agar dapat tetap memberikan citra formal dan casual sekaligus.