PERANCANGAN INTERIOR STUDIO MEMASAK BAKERY DAN PASTRY DI KOTA BANDUNG
Tugas Akhir Karya Binusian Desain Interior 2019
Savira Hutami Nusi 1901504330
Kebutuhan manusia yang harus terpenuhi salah satunya adalah makanan atau pangan. Seiring berkembangnya zaman dan industri makanan atau kuliner saat ini makanan tidak hanya menjadi kebutuhan pokok saja, melainkan menjadi gaya hidup dan juga suatu karya seni yang memiliki nilai jual yang tinggi. Bakery dan pastry merupakan salah satu industri kuliner yang sedang berkembang, perkembangan industri ini terbukti dari banyaknya tempat yang menyajikan bakery dan pastry khususnya di kota-kota besar. Kota Bandung merupakan salah satu kota tempat berkembangnya industri bakery dan pastry, industri ini sudah ada sejak zaman penjajahan kolonial belanda dan terus berkembang hingga saat ini. Dalam pengolahan makanan seperti bakery dan pastry dibutuhkan pengetahuan dan fasilitas yang baik dan benar sesuai dengan standar yang ada. Studio memasak bakery dan pastry yang dilengkap dengan fasilitas interior yang baik dan sesuai standar dapat menjadi solusi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mempelajari cara dan teknik dalam mengolah bakery dan pastry dengan benar.
Metode yang telah dilakukan adalah kualitatif, dengan menggunakan analisa wawancara, observasi, dan pengumpulan data-data yang berhubungan dengan aktifitas studio memasak. Disimpulkan, belum banyak studio memasak yang memiliki fasilitas yang sesuai dengan standar dalam pembuatan bakery dan pastry. sehingga perancangan interior studio memasak ini dibutuhkan.
Konsep pada perancangan studio memasak ini adalah “Warisan Ibu” menurut KBBI warisan adalah harta pusaka atau peninggalan sedangkan Ibu adalah orang tua perempuan dan dapat juga diartikan sebagai pedoman dalam kehidupan kita. Kata warisan pada konsep ini dapat terlihat dari peninggalan sejarah masuknya bakery&pastry di Indonesia yang banyak dipengaruhi pada masa Kolonial Belanda terbukti dari salah satu kue yang sangat terkenal hingga saat ini yaitu lapis legit yang merupakan percampuran resep asli Belanda dengan rempah Indonesia.
Konsep Warisan Ibu ini dapat diartikan sebagai warisan budaya pada masa Kolonial Belanda. Untuk itu juga pada konsep perancangan ini mengangkat kembali budaya Indonesia yang diambil dari masa Kolonial Belanda yang diaplikasikan pada interior dengan menyesuaikan perkembangan industri bakery dan pastry saat ini diharapkan dapat membuat masyarakat lebih mengenal budaya Indonesia dan sejarah perkembangan bakery dan pastry di Indonesia. Konsep ini juga diharapkan dapat membuat pengguna merasa lebih hangat, nostalgic, dinamis, dan yang terpenting merasakan aman ketika melakukan aktifitas di studio memasak. |
Comments :