Perancangan Furnitur dan Aksesoris Interior Microcinema Bagi Komunitas Film Alternatif
Karya Tugas Akhir 2020
Yohanes Manunggaling Suryo
2001566525
Dewasa ini perkembangan dunia perfilman semakin maju, terlebih perkembangan dunia perfilman di Indonesia. Namun dengan berkembangnya industri perfilman di Indonesia, tidak lantas meningkatkan minat pengunjung terhadap film dalam negeri. Untuk menyiasati permasalahan tersebut, banyak sineas ataupun komunitas film di Indonesia mendistribusikan karya mereka melalui ruang pemutaran film alternatif, seperti Microcinema. Microcinema merupakan ruang pemutaran film alternatif berskala kecil yang biasanya menayangkan film indie karya anak bangsa. Meskipun demikian, Microcinema belum bisa menjangkau banyaknya khalayak penikmat film. Target marketnya masih sebatas pada kalangan tertentu serta fasilitasnya masih kurang mendukung dan belum lengkap untuk menonton pemutaran film di sana. Oleh karena itu, design statement “Memori Di Kala Senja” dicanangkan pada perancangan ini. Memori Di Kala Senja bermaksud merekonstruksi kenangan akan Layar Tancap pada saat menonton pemutaran film alternatif karya anak negeri. Perancangan interior studio, khususnya furnitur, mengundang romantisme nostalgia bagi pengunjung yang pernah mengalami eksistensi layar tancap yang pada masanya merupakan sebuah media yang digunakan oleh komunitas film alternatif dalam mendistribusikan dan memutarkan karya mereka.
Perancangan furnitur mengambil studi bentuk karakteristik roll film yang organik dan kontinu. Roll film merupakan komponen sangat penting dan ikonik sebagai simbol sebuah film adalah media komunitas film alternatif untuk mendistribusikan karya mereka lewat perhelatan layar tancap. |
Comments :