Karya: Stefani Bernadette Angelina / 2001564002

Cokelat merupakan salah satu produk pangan hasil olahan biji kakao yang disukai oleh banyak orang. Negara-negara di Eropa sangat terkenal akan berbagai macam cokelat yang enak dan berkualitas. Namun, apakah kita menyadari bahwa sebagian besar produsen cokelat di Negara-Negara Eropa tersebut menggunakan bahan dasar cokelat, yaitu biji kakao, yang berasal dari Indonesia? Namun, potensi kakao di Indonesia masih belum banyak dikembangkan dan informasi tentang pengolahan coklat dari biji kakao hingga menjadi cokelat yang siap saji belum banyak diketahui oleh masyarakat.

Karena alasan tersebut, perancangan interior Pusat Wisata Cokelat di Bandung ini diharapkan dapat menjadi alternatif destinasi wisata yang tidak hanya memiliki sisi rekreasi, namun juga edukasi. Dilengkapi dengan area edukasi dan rekreasi di dalam dunia cokelat, workshops, kafe, toko dan dapur cokelat yang dapat dikunjungi mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua.

Perkembangan cokelat di Indonesia sangat dipengaruhi oleh campur tangan bangsa kolonial. Selain membawa pengaruh terhadap sumber daya alam, Bangsa Kolonial juga mempengaruhi gaya arsitektur di Indonesia, salah satunya di Kota Bandung, yang meninggalkan warisan budaya di Indonesia. Terinspirasi dari gaya kolonial di Kota Bandung yang sangat kental, dengan ciri khas garis melengkung, ruangan terbuka, high ceiling dan ornamen dekoratif sederhana. Juga mengadopsi karakteristik bentuk biji kakao yang melengkung bulat telur hingga lonjong dan warna dari biji kakao selama proses pertumbuhan (merah, oranye dan kuning) serta proses pengolahan kakao (cokelat tua, muda dan putih) yang sekaligus memberikan nuansa nostalgia dalam konsep perancangan.