Karya: Christine Chandra Tjiang / 1901508921

Latar belakang terpilihnya Perancangan Interior pada Pusat Buku Anak dikarenakan oleh jaman yang berkembang dengan pesat sehingga jarang ditemukan anak-anak muda yang gemar membaca buku, baik buku pelajaran, novel, maupun komik, hal ini dikarenakan perkembangan teknologi yang menyebabkan budaya membaca ditinggalkan. Dengan tertinggalnya budaya membaca ini diperlukan adanya tempat atau sarana yang menyediakan fasilitas membaca atau belajar elektronik maupun non-elektronik bagi anak untuk meningkatkan minat baca sedari kecil. Menggunakan konsep Debar Pohon Pengetahuan diambil dari pohon yang merupakan makhluk hidup yang bertumbuh seperti halnya anak-anak yang semakin bertumbuh baik fisik, mental maupun pengetahuan. Serta mengutip dari perkataan Albert Einstein “seluruh agama, seni, dan pengetahuan merupakan ranting dari pohon yang sama”. Maka terbentuklah kata pengetahuan. Kata debar menggambarkan detak jantung anak yang semakin cepat saat sedang bergerak atau beraktivitas. Bentuk yang digunakan adalah organik dan warna yang digunakan adalah merah, hijau tosca, biru, orange, kuning dan sebagainya yang baik untuk proses belajar, membantu meningkatkan keinginan belajar, meningkatkan kreatifitas anak dan cocok untuk ruang main.

Desain yang diterapkan tiap ruang memiliki fungsi dan karakteristik masing-masing. Ruang membaca, menggunakan warna-warna yang dapat membantu anak dalam berkonsentrasi dan tidak monotone sekaligus tidak merusak suasana ruang baca seperti warna orange, biru, hijau tosca, ungu, dan coklat muda. Serta memiliki beberapa tipe tempat duduk seperti parametric wall yang bisa menjadi tempat duduk, puff, meja bundar, rak tangga sekaligus tempat duduk, dan kamar kapsul. Ruang ineraktif dibagi menjadi dua yaitu gadget dan non-gadget, ruang non-gadget memiliki fasilitas menggambar, membaca, dan bermain. Memiliki peredam suara berbentuk wool acoustic panel, menggunakan warna orang, merah, hijau, dan biru. Ruang gadget menggunakan 3 projector, 1 terpancar kearah tembok dan 2 kelantai, menggunakan material acoustic panel sebagai peredam suara. Untuk ruang audio visual menggunakan bean bag sebagai kursi serta sofa setengah lingkaran dan dikelilingi peredam suara berwarna pink dilengkapi satu buah projector dan star ceiling panel.