Biomimicry #9: Golden Pheasant
Karya:
Septianda Pagara – 2440047734
Anastasia Livina – 2440033962
Felix Franklin – 2440058681
Nelvin Kho – 2440017712
Yasmine Firdausa – 2440087233
Golden pheasant adalah salah satu spesies ayam paling populer akan kecantikan warnanya. Mereka bisa juga dikenal dengan Pegar Emas, Pegar Tiongkok dan Pegar Pelangi. Hewan ini bisa ditemukan di hutan pegunungan barat Tiongkok. Selain itu, mereka juga memiliki tingkat sensitifitas yang tinggi, ekornya panjang yaitu 2/3 dari keseluruhan badannya, dan hewan ini tidak bisa terbang denganbaik. Awalnya, kami memilih golden pheasant karena visual hewan ini yang unik, bulunya yang kuning keemasan, merah, hijau, dan gradasi coklat abu-abu memberikan daya tarik tersendiri. Corak pada tubuh dan ekornya juga memiliki tekstur yang variatif. Tidak hanya dari warna, kami juga mendapat inspirasi dari karakteristiknya yang lincah, agresif, dan cepat.Memvisualisasikan kelincahannya, bentuk yang kami hasilkan terlihat seperti sayap terbuka, kemudian mengerucut kedepan dan begelombang. Dari ide bentuk tersebut, kita bagikan menjadi 5 modul yang berbeda dengan ukuran masing masing 50×50 cm. Yang dimana setiap modul dibuat dengan lima warna sesuai dengan bulu golden pheasant yaitu merah, kuning, coklat, hijau, dan abu-abu.
Warna merah, abu-abu, cokelat dibuat dengan berbagai macam kain agar terlihat lebih variatif untuk menunjukkan bagian badan depan, ekor, dan sayap. Sedangkan warna kuning dan hijau dibuat berwarna polos agar terlihat kentara untuk mengfokuskan bagian badan atas dan leher.Pemotongan kain dibuat seperti tali yang diatur panjang pendeknya agar terlihat seperti bulu, kemudian digantung pada kerangka dengan tidak sejajar dari depan (pendek) ke belakang (panjang) untuk memperlihatkan bentuk sayap terbuka. Pengaplikasian sayap pada kerangka juga dibuat berbagai arah agar terlihatdinamis.Untuk teknik pembuatan, kita pertama menggunakan kawat loket yg dibentuk mengerucut dan bergelombang sebagai kerangka yang nantinya akan diikat dengan kain pada setiap lubangnya. Untuk menyambungkan ujung kawat loket agar membentuk kerucut kami menggunakan kabel ties karena cenderung lebih kuat dan tidak mudah lepas. Untuk material utamanya, menggunakan kain-kain bekas yang dipotong dengan lebar sekitar 1 cm. Dan terakhir, bentuk tersebut akan digantung dengan benang di kerangka kayu berwarna hitam.
Comments :