Karya: Bianda Haya Nadinta/2201826544

Artotel sebagai Boutique Hotel menciptakan atmosfer dan gaya yang ditujukan untuk customer yang memiliki interest pada art dan culture. Menggunakan local content Kalimantan Tengah, di latar belakangi dengan makna dari Rumah Betang sebagai rumah adat tradisional Kalimantan Tengah, suku Dayak Ngaju. Rumah Betang sebagai tempat beraktivitas masyarakat suku Dayak Ngaju sehari-hari menyimpan arti dan makna dalam setiap elemennya, mulai dari kepercayaan, kehidupan serta hubungan dengan sesame manusia, yang selalu diterapkan oleh masyarakat suku Dayak Ngaju.

“Hotel” sendiri mempunyai citra sebagai tempat untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat, mulai dari keluarga sampai pertemanan. Dari Rumah Betang, banyak elemen yang berkesinambung dengan citra “hotel” itu sendiri. Mulai dari organisasi ruang, elemen pembentuk ruang, ragam hias, dan warna memiliki arti dan makna mengenai hubungan sesame manusia dan juga kehidupan, yang kemudian diimplementasikan menjadi bentuk desain hotel.

“Bersapar” berartikan bermalam, “Simpai” berarti hubungan, pengikat, dan “Temu” mengandung arti sebagai titik pusat keselarasan, persatuan dan harmoni yang merupakan nilai-nilai budaya dari suku Dayak Ngaju. Bersapar Simpai Temu adalah, tempat bermalam yang menjadi tempat pengikat hubungan yang erat serta menciptakan keselarasan di dalamnya.

Bersapar Simpai Temu diimplementasikan menjadi bentuk akhir yang mulanya merupakan motif garis-garis vertical (mengartikan harapan), garis-garis horizontal (mengartikan hubungan sesame manusia), yang kemudian dipadukan dan membentuka pola ikatan, yang mengartikan ikatan erat hubungan dengan sesame manusia. Beberapa ragam hias juga menjadi elemen pembentuk desain, ragam hias itu sendiri identik dengan ujung lengkungnya yang mengandung arti persahabatan, persatuan, dan hubungan erat keluarga. Kemudian, warna yang digunakan adalah, kuning (kemakmuran), hijau (kehidupan), putih (kesucian), dan ungu yang merupakan warna identity dari Artotel.