Karya: Christopher Andrean/2201740331

Artotel merupakan perusahaan hospitality yang sangat mengedepankan kebebasan dalam menggarap sebuah design untuk hotel-hotelnya. Setiap hotelnya memiliki tema yang berbeda-beda. Rhythm of Batakland merupakan konsep perancangan yang diusung untuk Artotel di Jakarta. Mengambil local content yang berasal dari budaya Batak yang sangat ethnic dan juga elegan.

Rhythm of Batakland terinspirasi dari irama yang tersirat di keseharian kehidupan masyarakat Batak Toba. Irama tersebut dapat ditemukan mulai dari motif Kain Ulos, hiasan pada rumah adat, hingga ombak yang terjadi di pesisir Danau Toba. Irama yang dimaksud pada konsep ini memiliki artian “seperti bergerak”. Dalam perancangan interior ini, designer mengedepankan konsep modern-elegance Indonesian ethnic. Warna-warna khas batak seperti warna hitam, merah, dan emas menjadi focal point di tiap ruangan. Ulos sebagai kain kebanggaan masyarakat Batak Toba juga tidak lupa digunakan sebagai artwork dengan perpaduan frame yang elegance.

Dalam perancangan interior ini, terdapat 4 area yang menjadi focus design. Setiap area yang di design memiliki nama dan makna tersendiri. Manjalo Lobby yang berarti menerima dengan hangat, Andaliman All Day Dining terinspirasi dari rempah Andaliman yang merupakan rempah yang banyak digunakan di masakan khas Batak Toba, Parpodaman Guest Room yang memiliki arti tempat tidur yang nyaman, dan Kemunting Spa yang terinspirasi dari bunga Kemunting yang tumbuh di sekitar Danau Toba.