Karya: Dhea Lune Zulfindra/2201846754

Hotel fraser terletak di Jl. Menteng Raya Kota Jakarta Pusat yang mana merupakan area strategis karena area kawasan bisnis. Gedung hotel ini memiliki bagian depan yang menghadap kearah timur dan memiliki jendela kaca yang besar sehingga banyak cahaya matahari yang masuk kedalam ruangan. Hotel ini juga memiliki fasilitas yang lengkap dari ruang meeting, rekreasi indoor & outdoor hingga kids playground.

Pada konsep desain hotel ini saya mengambil dari inspirasi wastra khas daerah Kepulauan Tanimbar, Maluku Tenggara Barat. Wastra yang saya ambil adalah kain tenun Ule Rati yang mempunyai motif terinspirasi dari meramorfosis ulat dan lingkungan alam. Di dalam kain ini terdapat motif garis panjang putus putus yang menyerupai ulat yang diyakini masyarakat Tanimbar memiliki makna “Cinta Lingkungan dan Proses Alami Kehidupan. Unsur garis sendiri memiliki filosofi yaitu kesuburan, kesejahteraan sosial budaya. Warna yang dimiliki kain tersebut dominan berwarna merah delima yang mana memiliki makna kepercayaan, kewibawaan dan keberanian menghadapi tantangan. Proses pembuatan kain ini membutuhkan waktu yang lama serta keuletan, kesabaran, ketelitian dan ketelatenan yang lebih, Kain Ule Rati ini dapat digunakan siapa saja tanpa memandang posisi pemakainya karena menurut kepercayaan orang Tanimbar yaitu “Lebit Lokat” yaitu emas untuk semua yang berarti “Semua individu memiliki hak yang sama”

“Secarik Balutan Kanaka di Tanimbar” merupakan design statement dari rancangan desain hotel Fraser ini. Dari kata “Balutan” memiliki arti darikain Ule Rati tersebut yang memiliki filosofi “Apresiasi metamorphosis ulat dan Kecintaan pada Lingkungan.” Kemudian untuk kata “Kanaka” diambil dari Bahasa Sanskerta yang berarti “Emas” yang merupakan kepercayaan budaya Tanimbar yaitu Lebit Lokat. Untuk warna utama menggunakan warna merah delima & coral, coklat keemasan dan hijau. Dari bentuk badan ulat yang memiliki lekukan disetiap badannya diaplikasikan menjadi bentuk sofa modular, bentuk pupa yang lonjong diaplikasikan menjadi bentuk oval atau bulat dan bentuk sayap kupu – kupu yang kembar diaplikasikan menjadi prinsip similarity & repetition.