Adinda Hamiatni Putri

2101650814

Di latar belakangi oleh tiga hal yaitu, keberagaman budaya Palembang yang harus dilestarikan, belum adanya wadah untuk menyalurkan seni dan budaya di Palembang, serta Pusat Budaya sebagai sarana edukasi, komunikasi, dan rekreasi dengan perlunya mengangkat unsur muatan lokal Palembang.

Perancangan ini menggunakan konsep “Selaras kekijing jeró Matoari” dengan maksud untuk mengangkat unsur muatan lokal dari filosofi Rumah Limas. Maksud dari konsep ini adalah walaupun terdapat perbedaan strata sosial yang dapat tercermin dari banyaknya tingkatan pada Rumah Limas (kekijing), namun salah satu kesamaan masyarakat Palembang adalah tetap menjunjung tinggi bahwa kehidupan harus seimbang antara dunia dan akhirat, karena hidup hanya sementara, yang tertuang pada filosofi terhadap matahari. Penerapan konsep ke dalam interior dan furnitur yaitu dengan mengambil karakteristik matahari yang memiliki bentuk lingkaran, melengkung, dan memancar. Juga penerapan warna yang sesuai dengan warna langit saat matahari terbit dan terbenam. Perancangan ini terletak di gedung Graha Pena Palembang, yang merupakan salah satu gedung kantor yang terletak di kawasan strategis untuk wisata.

Perancangan ini memberikan fasilitas yang menunjang aktivitas pengunjung, yang tertarik serta ingin belajar tentang kebudayaan Palembang. Disediakan ruang pamer dan perpustakaan sebagai sarana informasi untuk pengunjung. Juga ada area kelas kursus yang terdiri dari kelas kerajinan tangan, kelas tari, kelas teater, dan kelas sastra lisan untuk sarana edukasi dan rekreasi. Tak lupa disediakan area kuliner tradisional untuk pengunjung mencicipi hidangan khas Palembang.