Pierre Truzaldy

2101628013

Pendidikan adalah salah satu jalan dalam meraih cita-cita. Selain pendidikan formal, pendidikan nonformal juga sangat penting untuk dimiliki setiap orang, terutama anak marjinal. Tetapi fasilitas yang tersedia saat ini belum bisa memenuhi kebutuh anak marjinal dalam penyediaan pendidikan nonfromal dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkannya sebuah wadah atau tempat yang dapat memenuhi kebutuhan dari segi fasilitas pendidikan nonformal untuk anak marjinal.

Dengan perancangan interior pusat edukasi seni kreatif ini, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dari segi fasilitas untuk pendidikan nonformal bagi anak marjinal. Pada perancangan pusat edukasi seni kreatif ini memiliki berbagai macam fasilitas yang berfungsi sebagai penunjang kegiatan belajar nonformal, antara lain ruang workshop kerajinan, ruang kelas, ruang baca, ruang komputer, ruang seni musik, ruang seni tari, retail, snack corner, dll. Dalam perancangan ini menggunakan konsep gelora swatantra, yaitu gelora yang berasal dari semangat anak marjinal dalam menjalani kehidupannya, serta swatantra yaitu kemandirian anak marjinal. Sehingga gelora swatantra ini mengangkat karakteristik anak marjinal yang diterapkan pada interior berupa bentuk yang menyerupai gejolak yang berasal dari kata gelora, selain itu juga penerapan gelora swantantra ini dapat terlihat dari segi penggunaan warna yang mencerminkan kemandirian anak marjinal itu sendiri, dan yang terakhir adalah penggunaan material yang menggunakan material daur ulang yang diterapkan pada dinding dan furnitur.