Sarah Tahira Soetrisno

2101672014

Jumlah penyandang tunanetra di Jakarta akan terus bertambah setiap tahunnya, maka dari itu perlu disediakannya sarana dan fasilitas yang lengkap untuk membantu kebutuhan khusus tunanetra. Pusat Edukasi untuk Para Penyandang Tunanetra akan memberi wadah untuk tunanetra dapat mengakses fasilitas dan informasi yang lengkap dengan leluasa.

Konsep dari perancangan ini adalah Hulu Bersanding Laras, yang merupakan sebuah kesatuan yang selaras antara sumber ilmu pengetahuan, informasi dan kesehatan fisik maupun mental. Di pusat edukasi, indera para tunanetra dapat terstimulasi dengan elemen-elemen interior yang diterapkan dalam pusat edukasi, dengan begitu tunanetra dapat beraktivitas dan berorientasi dengan mudah.

Terdapat 3 ruang khusus dalam perancangan yaitu Lobby, Perpustakaan dan Area Mata.

Area lobby meliputi resepsionis, area tunggu dan toko. Para tunanetra dapat berorientasi dengan mengikuti guiding blocks pada lantai dan handrail pada dinding. Perbedaan material dan tekstur lantai menjadi sebuah penunjuk bahwa area berubah, warna kontras juga menjadi penunjuk, dengan begitu tunanetra dapat mudah mengidentifikasi area dan memudahkan berorientasi.

Perpustakaan terdiri dari banyak koleksi buku braille dan audio book yang dapat dibaca dan didengarkan. Lantai guiding blocks menjadi penunjuk jalan dan untuk karpet menandai area buku dan area baca. Tersedia handrail pada lemari buku untuk menuntun tunanetra. Finishing warna kontras dapat menstimulasi sisa indera penglihatan tunanetra low vision.

Area Mata tempat dimana tunanetra memeriksa mata, terutama bagi yang low vision. Low vision dapat memeriksa mata dan berkonsultasi dengan dokter di klinik mata yang sudah disediakan. Terdapat guiding blocks yang akan menuntun hingga ke dalam area. Perbedaan treatment finishing bertujuan untuk menstimulasi indera tunanetra, seperti dinding partisi warna biru yang kontras dengan kursi warna kuning.