Signage and Interior Way Finding
Menurut kamus signage and way finding adalah
- Signage:
- Signage (kata benda) merujuk pada penggunaan tanda-tanda atau simbol-simbol untuk memberikan informasi atau instruksi kepada orang-orang di suatu area. Dalam konteks interior atau arsitektur, signage biasanya terdiri dari papan tanda, petunjuk arah, atau instruksi di dalam atau di sekitar bangunan untuk membantu orientasi dan navigasi.
- Contoh penggunaan: “Signage di dalam mal membantu pelanggan menemukan toko yang mereka cari”
- Wayfinding:
- Wayfinding (kata benda) adalah proses atau teknik yang digunakan untuk menavigasi lingkungan fisik. Ini melibatkan penggunaan tanda, simbol, dan elemen desain lainnya untuk membantu orang memahami lokasi mereka dan menemukan jalan menuju tujuan tertentu. Wayfinding biasanya berhubungan dengan desain arsitektur, interior, dan ruang publik.
- Contoh penggunaan: “Wayfinding yang efektif di bandara membuat perjalanan menjadi lebih lancar bagi para penumpang”
Secara keseluruhan, signage adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi visual, sedangkan wayfinding adalah sistem atau proses yang memandu seseorang melalui lingkungan menggunakan alat-alat tersebut. Bagi para desain interior, mereka juga perlu memahami prinsip-prinsip desain penanda interior ini
Berikut adalah peran sebuah Sigange and Wayfinding dalam Interior:
- Sigange and wayfinding sebagai Penunjuk Arah dan Penanda Interior. Penunjuk arah mengacu pada proses menavigasi dari satu titik ke titik lain di ruang fisik. Proses ini melibatkan berbagai isyarat baik visual maupun sensorik yang membantu orang mengorientasikan diri dan menemukan tujuan yang diinginkan. Penanda interior, sebagai bagian dari sistem ini, terdiri dari indikator visual seperti rambu, simbol, dan peta yang memberikan informasi tentang tata letak bangunan atau ruang. Efektivitas sistem penunjuk jalan sering kali merupakan kombinasi dari perencanaan dan desain strategis, dengan mempertimbangkan psikologi navigasi dan kebutuhan khusus pengguna.
- Signage and wayfinding sebagai Penunjuk Jalan di dalam sebuah Interior. Di setiap bangunan atau ruang yang kompleks, orang bergantung pada sistem penunjuk jalan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain secara efisien. Tanpa rambu dan alat bantu navigasi yang jelas, pengguna dapat menjadi bingung atau tersesat, yang dapat menyebabkan frustrasi dan berdampak negatif pada pengalaman mereka. Inilah mengapa penunjuk jalan sangat penting: –
- Signage and wayfinding sebagai salah satu cara memberikan efisien dan aman. Di lingkungan dengan lalu lintas tinggi seperti rumah sakit atau bandara, penunjuk jalan yang jelas memastikan bahwa orang dapat mencapai tujuan mereka dengan cepat, mengurangi stres dan mencegah kemacetan. Dalam keadaan darurat, rambu yang jelas dapat memandu individu ke pintu keluar atau zona aman, memastikan keselamatan mereka.
- Signage and wayfinding sebagai salah satu Pengalaman Pengguna. Sistem penunjuk jalan yang dirancang dengan baik meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan di ruang publik atau komersial. Misalnya, di ruang ritel, sistem yang jelas dapat meningkatkan pengalaman berbelanja dengan memandu pelanggan ke area utama. Demikian pula, di gedung perkantoran atau pusat konferensi, rambu yang efektif dapat mengurangi waktu yang dihabiskan untuk mencari ruang rapat atau fasilitas penting lainnya.
- Signage and wayfinding sebagai Aksesibilitas. Sistem penunjuk jalan juga harus melayani beragam kelompok pengguna, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus. Rambu taktil, huruf Braille, dan isyarat yang dapat didengar, serta fon dan ikon yang mudah dibaca, memastikan bahwa sistem tersebut dapat diakses oleh semua orang.
Prinsip Desain Penunjuk Jalan yang Efektif
Mendesain sistem penunjuk jalan interior memerlukan keseimbangan antara fungsionalitas dan estetika. Prinsip-prinsip utama meliputi:
- Kejelasan dan Kesederhanaan. Informasi pada rambu harus ringkas dan mudah dipahami. Membebani rambu dengan terlalu banyak informasi dapat membingungkan pengguna alih-alih membantu mereka. Simbol dan ikon dapat lebih efektif daripada teks dalam beberapa kasus, terutama di lingkungan multibahasa.
- Konsistensi. Rambu harus memiliki bahasa desain yang konsisten di seluruh ruang. Ini termasuk penggunaan warna, fon, dan simbol. Sistem yang seragam meyakinkan pengguna bahwa mereka berada di jalur yang benar dan memperkuat kemudahan navigasi.
- Visibilitas. Rambu harus ditempatkan di lokasi strategis yang mudah dilihat dan dibaca oleh pengguna. Penempatan di titik pengambilan keputusan utama—seperti pintu masuk, pintu keluar, persimpangan, atau dekat lift—sangat penting. Penggunaan pencahayaan yang tepat juga dapat meningkatkan visibilitas rambu.
- Keterbacaan. Font, ukuran, dan warna harus dipilih agar mudah dibaca. Kontras tinggi antara teks dan latar belakang memastikan rambu dapat dibaca dari jarak jauh. Misalnya, teks hitam pada latar belakang putih atau teks putih pada latar belakang gelap sangat mudah dibaca.
- Kepekaan Budaya dan Simbolisme. Dalam lingkungan global, desainer harus mempertimbangkan perbedaan budaya dalam cara rambu ditafsirkan. Simbol yang berfungsi di satu wilayah mungkin tidak dipahami di wilayah lain. Simbol universal, seperti yang disediakan oleh Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO), sering kali menjadi pilihan teraman di lingkungan yang beragam.
Jenis Signage and Wayfinding Interior
Papan tanda interior terbagi dalam beberapa kategori, yang masing-masing memiliki tujuan berbeda:
Directory (Penanda Penunjuk): Papan tanda ini memandu pengguna dari satu titik ke titik lain, sering kali dilengkapi dengan tanda panah atau jalur untuk menunjukkan arah. Papan tanda ini sangat penting di gedung-gedung besar atau bertingkat.
Identification (Penanda Informasi): Papan tanda ini menyediakan informasi khusus tentang suatu ruangan, seperti nama ruangan, nomor lantai, atau aturan dan ketentuan (misalnya, rambu “Dilarang Merokok”).
Orientation (Penanda Identifikasi): Papan tanda ini memberi label pada area atau ruangan tertentu, seperti toilet, lift, ruang rapat, atau departemen. Papan tanda ini sering kali muncul di dekat pintu atau pintu masuk.
Regulatory (Penanda Peraturan dan Keselamatan): Papan tanda ini wajib dipasang untuk tujuan keselamatan, seperti rambu pintu darurat, lokasi alat pemadam kebakaran, atau titik pertolongan pertama.
Gambar diatas adalah hasil kreasi mahasiswa desain interior BINUS Jakarta yang melakukan beberapa eksplorasi tentang signage untuk museum ice cream dimana dalam sebuah museum ada beberapa display dari fasilitas ruang yang membutuhkan penjelasan seperti nama ruang, arah ruangan, regulasi atau tata cara hingga penunjuk arah selama pengunjung berada di dalam musem tersebut.
Sistem penunjuk arah dan penanda interior sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mudah dijelajahi dan ramah pengguna. Dengan memadukan desain yang jelas, penempatan yang efektif, dan teknologi modern, desainer dapat memastikan bahwa pengguna bergerak di dalam ruang secara efisien dan nyaman. Seiring dengan semakin kompleksnya lingkungan, peran sistem penunjuk arah yang dipikirkan dengan matang menjadi semakin penting dalam membentuk pengalaman positif pengguna, meningkatkan aksesibilitas, dan meningkatkan keselamatan.
Di masa mendatang, kemajuan teknologi digital dan desain interaktif akan terus membentuk evolusi penunjuk arah interior, menjadikan ruang lebih responsif dan intuitif bagi pengguna di seluruh dunia. Demikian beberapa teori yang dapat membantu melengkapi Interior Project kalian agar tidak tersesat dan memudahkan para pengguna dari fasilitas tersebut.
Selamat berkreasi!
Comments :