Joshua Santosa – 2440010984

Seni merupakan sebuah penciptaan manusia yang timbul dari hidup perasaannya yang bersifat indah, hingga dapat menggerakan jiwa perasaan manusia lainnya. Seni sebagai rupa berperan sebagai salah satu prasarana seorang seniman mengkomunikasikan sebuah cerita atau gagasan dalam bentuk tersirat maupun tersurat. Namun, Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya seni menjadi salah satu acuan mengapa perkembangan seni di Indonesia masih kurang. Faktor lainnya adalah kekurangan fasilitas yang menunjang pemerataan pemahaman akan seni dan terapannya bagi masyarakat luas.

Perancangan interior museum ini selaras dengan perkembangan zaman yang kerap digemari oleh masyarakat umum dengan tema desain dengan penerapan sustainable adaptive reuse sebagai salah satu cara untuk mengatasi kepadatan bangunan di perkotaan. Dengan menggunakan kembali gedung lama yang kemudian dimanfaatkan kembali beralih-fungsi menjadi fasilitas baru dan juga sebagai upaya untuk merawat cerita warisan dari masa ke masa sebagai sejarah seni.

Perancangan ini  diharapkan dapat memfasilitasi serta menjadi wadah bagi para seniman dan juga sebagai sarana edukasi dan pelindung bagi pengetahuan dan ilmu sejarah dengan implementasikan teknologi augmented reality. Konsep penerapan desain ini menggunakan frasa konsep yaituGoresan Pusakayang terinspirasi dari untaian kuas yang dengan goresan yang halus dan mengalir untuk menggambarkan keindahan dan menciptakan sebuah warisan pusaka. Setiap elemen dari desain ini direncanakan untuk menciptakan perasaan mengalir seperti gerakan melukis yang berderai.