Nadia Valentina Dyahcahyani 2440124001

Perkembangan seni kriya keramik di Indonesia memiliki potensi dan peluang yang besar untuk dikembangkan, namun dilihat dari perkembangannya belum banyak tersedia pusat pelatihan keterampilan seni kriya keramik dengan fasilitas yang lengkap dan memadai. Maka dari itu, diperlukannya suatu fasilitas yang dapat mendukung perkembangan keberlanjutan seni kriya keramik yang saat ini memberikan kontribusi besar bagi perekonomian negara, terutama di bidang ekspor. Tujuan dari perancangan interior pusat pelatihan keterampilan seni kriya keramik adalah untuk menyediakan fasilitas yang lengkap dan memadai, yang dapat mendukung ketertarikan masyarakat terhadap seni kriya keramik. 

Perancangan ini akan menerapkan pendekatan klasifikasi waktu perkembangan keramik dan terinspirasi dari teknik putaran miring atau perbot miring yang merupakan teknik pembuatan keramik tradisional khas Indonesia. Perancangan menggunakan design statement “Laur Perbot Sucilpa” yang merupakan konsep perancangan dengan gaya interior yang terinspirasi dari teknik tradisional putar miring, penggunaan warna-warna dari warna dasar tanah liat dipadukan dengan warna hijau sebagai aksen, dan bentuk yang diolah dari bentuk dasar alat putaran miring. “Laur Perbot Sucilpa” merepresentasikan salah satu cara manusia mengekspresikan dirinya melalui pembentukan tanah liat yang bersifat lentur menggunakan teknik tradisional putar miring, hingga menghasilkan karya seni kriya keramik dengan bentuk yang indah. 

Diharapkan perancangan ini dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat dan lingkungan dengan menyediakan fasilitas yang memadai untuk mengembangkan potensi minat dan kreativitas masyarakat, serta melestarikan budaya lokal teknik putar miring di Indonesia.