Teks: Vienda  | Foto: Vienda dan Samuel Sariputra Satar

 

Workshop Furniture dari Program Studi Desain Interior BINUS Jakarta mengadakan lokakarya perkayuan bersama Pak Gayung pada hari Jumat, 28 Februari 2025. Kegiatan ini berlangsung di Workshop Furniture-Anggrek, yang bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung bagi peserta mahasiswa untuk mengeksplorasi keterampilan perkayuan dalam suasana yang interaktif. Pada kesempatan lokakarya ini, mahasiswa dapat belajar prinsip dasar perkayuan dengan menerapkannya secara langsung menggunakan alat dan mesin yang tersedia di WF (Workshop Furniture). Dalam menerapkan penggunaan mesin perkayuan, mahasiswa dipandu untuk membuat kotak tisu berbentuk kubus menggunakan bahan plywood yang telah disiapkan untuk dipotong menjadi beberapa bagian dengan ukuran PXL; 15×15 cm. Sebelum menelusuri tahapan membuat kotak tisu, Pak Gayung Arifin Purbojati mengenalkan beberapa mesin kepada peserta mahasiswa yang akan digunakan dalam kegiatan Friday Workshop: Pengenalan Dasar Perkayuan. Berikut beberapa mesin perkayuan yang terlibat dalam proses kegiatan membuat kotak tisu pada kesempatan lokakarya kali ini:

Table Saw
Table Saw atau yang dapat disebut dengan Mesin Gergaji Meja merupakan mesin gergaji yang mampu memotong kayu dengan permukaan yang lebih luas. Hal ini dikarenakan adanya meja built-in di atas mesin gergaji dengan bidang yang terbuka dengan luas, memudahkan pemotongan kayu yang memiliki ukuran lebih dari 60 cm. Akan tetapi, kekurangan dari table saw adalah tidak adanya stopper yang dapat berbahaya apabila tidak dapat mengontrol grip perkayuan. Cara menggunakan mesin table saw memiliki tahap dengan dimulainya menyalakan mesin – meletakkan ujung kayu di atas meja dengan menempelkan permukaan kayu yang ingin digunakan ke arah bantuan sisi samping adjuster – lalu mendorong kayu ke arah depan mesin gergaji (yang mana jika permukaan kayu sudah mendekati mesin gergaji, alat bantu dorong dapat digunakan untuk mendorong sisa kayu yang sudah dekat dengan mata pisau secara aman agar tidak membahayakan tangan terluka). Berikut di bawah ini gambar yang mendukung cara penggunaan table saw, yang merupakan mesin yang digunakan pada tahap awal membuat kotak tisu:

Miter Saw
Berikutnya adalah miter saw, yang digunakan pada tahap kedua dalam membuat kotak tisu. Miter saw merupakan hal yang sama dengan mesin gergaji meja, hanya saja perbedaan nya ada pada batasan dalamukuran tertentu, sekitar 50-60 cm. Kelebihan dari miter saw adalah memiliki proteksi dan keamanan yang lebih dan dapat menyesuaikan sumbu derajat yang dibutuhkan untuk memotong permukaan menjadi diagonal dsb. Disini, miter saw digunakan untuk memotong plywood yang telah dipotong lebar nya menjadi 15 cm dengan table saw, dan dipotong kembali menjadi ukuran yang sama sisi 15×15 cm. Plywood dengan ukuran ini digunakan sebagai dinding kotak tisu yang dibagi menjadi 4 bagian.

Gambar di atas menunjukkan miter saw yang digunakan di WF (Workshop Furniture)-Anggrek memiliki fungsi lampu sebagai alat bantu marking untuk mengetahui batas permukaan area yang dipotong. Namun pada umumnya, setiap miter saw sendiri memiliki fungsi demikian yang terdiri dari dua macam; yaitu lampu dan laser. Cara memakai alat ini dengan tarik mesin gergaji ke belakang – lalu nyalakan mesin – tekan mesin ke bawah ke permukaan kayu – dan dorong ke depan untuk memotong batasan area permukaan yang dipotong. Akan tetapi, Pak Gayung sendiri menyarankan untuk lebih baik mendorong mesin gergaji ke bawah ke permukaan kayu terlebih dahulu lalu baru nyalakan mesin.

 

Langkah selanjutnya, peserta mahasiswa melembutkan bagian sisi kasar plywood yang telah dipotong dengan mesin miter saw menjadi 4 bagian dengan menggosok menggunakan amplas, seperti yang dapat dilihat pada gambar di atas. Setelah itu, plywood yang telah di amplas direkatkan dengan plywood ketebalan tipis yang memiliki permukaan lebih halus dan serat kayu yang cantik untuk memberikan kotak tisu yang kokoh dengan penggunaan plywood tebal di dalam dan plywood tipis di luar sebagai bagian tujuan estetika visual. Perekatan ini dapat menggunakan lem kayu alifatik atau super glue seperti lem Alteco. Tetapi pada kesempatan lokakarya kali ini menggunakan super glue dikarenakan waktu keringnya lebih cepat. Namun, Pak Gayung menyarankan untuk pembuatan perkayuan menggunakan lem kayu alifatik yang memiliki daya rekat yang lebih kuat dan tahan lama. Lem kayu alifatik ini merupakan modifikasi dari lem PVA (Polyvinyl Acetate).

 

Edge Sander
Dikarenakan kurangnya presisi ukuran yang sama dengan plywood yang dipotong oleh peserta mahasiswa dengan plywood yang telah disediakan dari WF-Anggrek, bagian tepi plywood yang tidak sama rata setelah direkatkan, perlu melalui proses amplas lagi dengan menggunakan edge sander atau mesin amplas khusus untuk tepian kayu agar halus dan rapi seperti gambar di bawah ini.

 

Band Saw
Setelah merapikan sama rata semua sisi bagian plywood dengan mesin amplas, setiap 2 sisi plywood dipotong adu manis membentuk sudut 45 derajat dengan menggunakan mesin band saw atau mesin gergaji pita. Sambungan adu manis atau mitred butt joint digunakan agar pada saat kedua sisi plywood direkatkan dapat membentuk sudut 90 derajat tampilan visual yang rapi dan estetis.

 

Tahap selanjutnya melibatkan penggunaan mesin miter saw kembali untuk membentuk sambungan yang lebih kuat yaitu mortise tenon joint. Dalam membentuk sambungan ini, memerlukan potongan 1-2 mm dari bagian tepi seperti gambar di bawah ini.

Lalu letakkan 4 bagian plywood berdampingan dan tape dari ujung ke ujung untuk memberikan penopang untuk menyambungkan plywood menjadi sebuah kubus.

 

Dapat dilihat dari gambar-gambar diatas menunjukkan cara menyambung plywood menjadi sebuah kubus. Agar sambungan tersambung dengan baik dan kuat, dapat menggunakan palu untuk mendorong mortise tenon joint. Setelah itu setiap sisi bagian dalam kotak direkatkan dengan super glue agar merekat
dengan baik dan sambungan tidak mudah lepas antara lain.

Stand Drill
Mesin berikutnya yang digunakan dalam pembuatan kotak tisu ini adalah stand drill atau yang disebut dengan mesin bor duduk. Sebelum menggunakan mesin ini, kubus yang sudah direkatkan memerlukan tutup kotak yang memberikan fungsi mendisplay dan mengambil tisu dari kotak tisu. Tutup kotak ini perlu diukur terlebih dahulu agar ukuran nya sama presisi dengan bolongan kotak yang ada untuk tutup kotak.

Setelah marking tutup kotak, proses pemotongan bolongan lingkaran dilakukan dengan mesin stand drill seperti gambar di bawah ini.

 

Langkah terakhir dari lokakarya ini adalah finishing produk. Finishing produk ini menggunakan cat vernis kayu berbasis air yang mudah diaplikasikan dan memiliki waktu yang cepat kering.