Teks dan Foto: Christianto Roesli

Gambar 1. Fasad Gedung Kantor Pos setelah Menjadi Pos Bloc (Christianto Roesli, 2022)

Jakarta merupakan kota yang memiliki sejarah panjang dalam perkembangannya. Berbagai penguasa silih berganti menguasai Jakarta, mulai dari Tarumanegara, Sunda, Fatahillah, dilanjutkan penguasaan bangsa asing seperti pemerintah kolonial Hindia Belanda melalui VOC, Jepang hingga akhirnya Indonesia Merdeka menjadi sebuah negara.

Dengan sejarahnya yang panjang, Jakarta memiliki bangunan-bangunan bersejarah, salah satunya Gedung Pos Bloc di Jakarta Pusat. Latar belakang gedung Pos Bloc, yang terletak di kawasan Pasar Baru ini merupakan sebuah kawasan yang bernama Weltevreden. Pada awalnya merupakan gedung kantor pos yang didirikan gubernur Jenderal VOC, Gustaaf W Baron van Imhoff pada 26 Agustus 1746. Alasan VOC memilih kawasan Pasar Baru sebagai tempat pembangunan Kantor Pos, karena alasan Lokasi yang strategis serta berdekatan dengan pusat pemerintahan Istana Gubernur Jenderal pada masa itu (sekarang menjadi Istana Kepresidenan Republik Indonesia). Selain itu kehadiran kantor pos tersebut juga menjadi alternatif orang-orang untuk mengirim surat secara lebih cepat.

Gedung ini menyimpan nilai sejarah dan budaya yang tinggi, sebab ia merupakan kantor Pos pertama. Pada masa dahulu bangunan ini dikenal sebagai Post Telefon en Telegraf yang dibangun Pemerintah Kolonial Hindia Belanda di Batavia. Gedung ini didirikan pada 1912-1929 dan dirancang oleh arsitek Belanda, John van Hoytema. Gaya arsitektur yang digunakan pada bangunan ini kental dengan nuansa Art Deco. Hal ini terlihat dari pilar tinggi, pintu lebar, dan jendela kaca besar dengan kaca patri bermotif khas Art Deco. Bangunan ini menjadi bagian dari pengembangan kawasan Weltevreden pada masa Kolonial. Pada perkembangan berikutnya bangunan ini dikenal dengan Gedung Filateli.

Gambar 2. Fasad Gedung Filateli, sebelum direnovasi menjadi Pos Bloc (Christianto Roesli, 2022)

Gambar 3. Area Hall besar dari Pintu Masuk Utama (Christianto Roesli, 2022)

Gambar 4. Detail Kaca Patri dengan motif geometris khas gaya Art Deco (Chrsitianto Roesli, 2022)

Sekitar Tahun 2021, Gedung Filateli ini mulai direvitalisasi dengan menerapkan konsep baru menjadi ruang tempat berkumpulnya berbagai individu kreatif, pekerja seni, dan penggiat budaya untuk berkolaborasi dan berbagi inspirasi. Dengan tujuan untuk memajukan industri kreatif dan seni di Indonesia, khususnya Jakarta. Tempat ini kemudian dinamakan POS Bloc, sebuah konsep menjadi magnet bagi para kreator yang ingin berkontribusi dan diharapkan menjadi melting pot bagi industri kreatif. Hingga hari ini ruang-ruang di POS Bloc telah diaktivasi dan menjadi bagian dari perkembangan seni, budaya urban, serta industri kreatif, seperti rutinnya kegiatan pertunjukan, pameran, maupun pasar kreatif yang ramai dikunjungi generasi muda.

Gambar 5. Area duduk pengunjung sebelum area Belakang dibuka (Christianto Roesli , 2022)

Gambar 6. Pameran Ilustrasi di Pos Bloc (Christianto Roesli, 2025)