Pengalaman Track Research pada Enrichment Program
Kegiatan research dimulai pada saat saya beriskusi dengan Bu Dila Hendrassukma sebagai Site Supervisor saya. Bu Dila memberi saran untuk membahas topik mengenai public space seperti museum/ mall/ foodcourt. Saya dan Bu Dila ingin mencari tahu bagaimana sirkulasi dan ergonomi interior yang baik dapat menyadarkan pengunjung akan konten budaya lokal yang dihadirkan di ruangan tersebut dalam rangka mempreservasi budaya.
Setelah proses diskusi kami ingin lebih memfokuskan bagaimana konten budaya dan aplikasi muatan lokal dapat menarik perhatian pengunjung. Saya dan Bu Dila setuju untuk menggunakan “Analisa Aplikasi Muatan Lokal pada Elemen Interior Restoran Indonesia Sebagai Upaya Menarik Perhatian Pengunjung” sebagai judul penelitian.
Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa makan maupun minum. Restoran lokal umumnya mengangkat tema tradisional dan meletakkan elemen yang dapat menciptakan nuansa yang diinginkan. Pada saat ini sudah banyak restoran yang memiliki ciri khas Indonesia yang kental, baik dari jenis makanannya maupun suasana ruangnya. Restoran Indonesia memiliki desain interior yang menarik yang mengandung muatan lokal. Hal ini sebagai upaya untuk menarik perhatian pelanggan yang mana sudah mulai peka akan desain.
Pada survey pertama kami pergi ke salah satu restoran lokal di Menteng. Restoran ini bergaya kontemporer dengan sentuhan modern dan ditambah dengan berbagai ornamen lokal. Interior yang ada dalam restoran ini memiliki kesan mewah dan elegan. Pada saat memasuki restoran akan terlihat motif tenun dan batik khas nusantara dan mural mitologi Indonesia yang menghiasi dinding ruangan. warna-warna alami yang terinspirasi dari alam Indonesia, seperti hijau daun, cokelat tanah, dan nuansa lembut khas batik tradisional mendominasi desain interior restoran ini. Restoran ini juga memperhatikan pencahayaan sehingga sudut dan objek yang ingin ditonjolkan menjadi sangat terlihat. Pada siang hari restoran menjadi lebih terang karena terdapat kaca tempat cahaya masuk. Selain itu, restoran memiliki berbagai macam lighting, seperti standing lamp pada seating area, chandelier dengan komposisi desain yang menarik, lampu meja di antara built in sofa, downlight LED yang dinyalakan saat malam hari, ceiling mounted light dekat bar serta tambahan lighting dekat mural. Data-data ini kami kumpulkan untuk membuat goal grid yang menganalisa beberapa poin, seperti keseimbangan, irama, dominansi/ penekanan, skala, proporsi, hirarki, dan kesatuan.
Pada survey kedua kami pergi ke restoran yang menggabungkan elemen tradisi Indonesia dengan elemen desain modern. Restoran ini memuat unsur gunungan wayang, simbol keseimbangan hidup dan unsur-unsur dasar alam. Ruang makan dirancang kontemporer dan elegan menampilkan skema warna bumi yang hangat dan penggunaan bentuk geometris yang halus.
Di restoran ini, inspirasi desain Gunungan Wayang diterapkan melalui penggunaan unsur-unsur alam, termasuk tanah, air, api, angin, dan ruang. Restoran ini didominasi penggunaan kayu yang didesain sedemikian rupa, berupa potongan panel kayu yang tersusun rapi, panel kayu yang diukir, dan aksen kayu yang diletakkan di berbagai sisi.
Data kedua restoran digabungkan dan menjadi data untuk menganalisa topik penelitian kami. Kemudian data tersebut disusun menjadi laporan penelitian. Selama proses research saya mendapat banyak pengalaman baru dan pembelajaran yang membuat saya lebih peka dalam menganalisa interior. Selain itu, saya menjadi lebih peka akan muatan lokal yang ada di restoran-restoran yang ada.
Comments :