Perancangan Interior Pusat Rehabilitasi Kecanduan pada Remaja di Jakarta
NATHALIA ANGGRAINI – 2440026540
Perancangan ini dilandaskan dengan design statement “Merapah Dinamika Belia.” “Merapah Dinamika Belia mengacu pada gagasan dalam menciptakan interior pusat rehabilitasi yang menciptakan lingkungan yang menekankan eksplorasi diri dan transformasi remaja. Konsep ini diimplementasikan pada interior yang yang aktif dan dinamis untuk anak-anak muda yang baru memulai perjalanan hidup mereka.
Area pada perancangan ini terbagi sesuai dengan fungsi fasilitasnya, yaitu community engagement area, psychological treatment area, holistic treatment area dan living area. Untuk treatment area dan living area, menggunakan warna dingin seperti biru karena dapat menenangkan sehingga dapat membantu konsentrasi pasien. Sementara itu, untuk community engagement area, menggunakan warna hangat seperti oranye karena dapat mengaktifkan pasien. Penggunaan warna yang berbeda berperan sebagai landmark dan berperan sebagai titik referensi pasien sehingga pasien mengetahui dimana saatnya untuk melakukan perawatan, dan dimana saatnya untuk melakukan kegiatan sosial dan berinteraksi dengan komunitas. Landmark merupakan salah satu pedoman salutogenic design. Perancangan mengambil inspirasi bentuk dari model transteoretis yang akan diterapkan pada bentuk sofa dan ceiling. Ruang konseling tematik digunakan untuk menekankan “merapah” dalam interior. Ruangan-ruangan konseling tematik untuk menunjukkan para remaja kemungkinan-kemungkinan dalam hidup yang tanpa batas. Lounge pasien digunakan untuk pasien rawat inap dan rawat jalan menunggu dan melakukan kegiatan daring seperti membaca buku atau bermain. Pedoman salutogenic design diterapkan pada lounge pasien yang memiliki akses langsung pada alam, pencahayaan lembut, dan sofa yang modular sehingga memberikan pasien kendali atas lingkungannya. Gradasi pada dinding dibuat untuk merepresentasikan transisi menjadi remaja yang pulih. Selain untuk makan, area makan yang memiliki akses langsung dari tangga digunakan sebagai area komunal dimana pasien rawat inap dapat saling berinteraksi. Area makan dan kamar tidur didominasikan dengan material kayu untuk memberikan nuansa yang lebih domestik dan tidak kelembagaan. Area makan dan masing-masing kamar tidur juga memiliki akses visual pada alam dan pencahayaan alami yang dapat mendorong proses pemulihan. |
Comments :