PERANCANGAN INTERIOR HOTEL BUTIK MELAYU RIAU DI JAKARTA
ALBIN AGUSTIN 1701 3164 75
Tugas Akhir Karya Binusian Desain Interior 2017
Tradisi Tepak Sirih adalah tradisi makan sirih dalam wadah khas terbuat dari emas, tembaga ataupun kayu berukir yang menyajikan sirih berikut ramuan pendampingnya yang dibuat berkotak-berkotak. Setiap selesai, Tepak Sirih meninggalkan jejak pola menyirih yang unik. Tradisi diselenggarakan pada acara-acara penting yaitu acara menyambut tamu, merisik dan meminang, pernikahan, selain itu juga pengobatan tradisional.
Terdapat komponen bahan pokok sebagai syarat utama terdiri atas sirih, kapur, pinang, gambir, cengkeh, tembakau yang peletakkannya menuruti aturan tradisi. Tradisi Tepak Sirih adalah simbol kehidupan kebudayaan Melayu Riau.
Konsep perancangan interior Hotel Butik Melayu Riau adalah Tepak Sirih yang sarat simbol masyarakat Melayu Riau. Tamu hotel akan menikmati istana Melayu Riau. Hotel menawarkan interior high-end melalui kelompok warna dominan emas dan hijau daun pada pelapis kursi, tiang lampu-lampu, lampu gantung, cermin dan sebagian besar dekorasi interior. Pemilihan furnitur bergaya klasik berukuran besar tampil moderen dipadankan dengan pelapis sofa, tirai, kap lampu dan bantal-bantal bewarna putih gading dengan model yang ‘bersih’. Ukiran motif Melayu Riau tampil tersebar secara proporsional menguatkan interior layaknya istana semakin menawan.
Comments :