Kunjungan Ke Pameran Inspirasi Islam pada Batik
Pada hari Jumat, 29 November 2019, Mahasiswa semester 5 baik dari peminatan Commercial and Hospitality maupun Furniture melakukan kunjungan ke Pameran Inspirasi Islam pada Batik yang diselenggarakan tanggal 28-30 November 2019 di Ruang Pamer Lt.4 Perpustakaan Nasional Indonesia yang merupakan hasil garapan dari Ibu Dwita Herman dari Galeri Buana Alit
Pada kunjungan ini, mahasiswa diberi berbagai penjelasan mengenai pengaruh Islam pada batik sambil berkeliling melihat pameran. Tujuan dari kegiatan ini adalah memperluas wawasan mahasiswa mengenai nilai kearifan lokal Indonesia terutama dari seni tekstil, yaitu Batik, bahwa seni Batik tidak hanya erat dengan tradisi dan Budaya Jawa saja, tetapi juga terdapat berbagai motif yang terinspirasi dari budaya Islam.
Sedikit mengenai pengarush Islam pada batik:
Datangnya pengaruh Islam membawa kebudayaan baru, membawa perkembangan ekonom dan sosial masyarakat, maka terjadilah jalinan perkembangn seni Islam dan luar Islam yg melahirkn seni rakyat yang ditunjang oleh tradisi seni istana, termasuk motif-motif batik di Keraton Cirebon. Salah satunya adalah motif ‘Patran Kangkung’ yang merupakan pola teratur dan berhubungan dengan kangkung, yang dipola dengan cara ajeg, rapih, teratur dan konsisten.
Unsur motif kangkung mempunyai makna pada kalangan penganut tarekat di keraton Cirebon yg menurut naskah Cirebon disebut ‘Khafiyah’, yg berbunyi; Lir upamane ati ning kangkung sajati-jatine kangkung iku yo ora nana atine. Iya atine ya badane, sabab ing jerone bolong ora nana apa-apane. Kang den parlabeni ing ciptane wong arif ing katunggalane iya badan iya ati iya sukma wisesa kang angliputi ing kahanane kabeh. Mngkono kang ideping wong arif, titi. Artinya; Diibaratkan hatinya kangkung sesungguhnya batang kangkung itu tidak memiliki hati karena bolong (kosong), hati dan badan menyatu hal ini yang menunjukkan cipta dari orang yang mengenal Tuhan dalam hal manunggalnya badan dan hati iya sukma yang berkuasa yang meliputi segala sesuatu.
Begitulah cara pandang orang yang telah mencapai ma’rifat.
Makna lain dari kangkung adalah Ingkang Agung atau Ingkang Langkung, artinya yg memiliki kelebihan-kelebihan.
Dan masih banyak makna lain menurut pendapat para pengikut Tarekat di kraton Cirebon
(Sumber: drh. R. Bambang, Dr. Paramita/Lipi dan berbagai sumber)
Comments :