Perancangan Interior Pada Pusat Wisata Kuliner Jajanan Tradisional Indonesia Di Jakarta
Karya: Nadia Vira Larasati / 2001598376
Latar belakang pada perancangan ini terbagi menjadi tiga poin utama. Poin pertama merupakan besarnya apresiasi masyarakat terhadap jajanan tradisional. Ini ditandakan dengan semakin berkembangnya festival-festival jajanan tradisional Indonesia yang ada dibeberapa kota besar di Indonesia yang kerap diminati oleh masyarakat setiap tahunnya. Lalu poin kedua merupakan masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan gemar makan diluar bersama-sama, dimulai dari makan bersama keluarga hingga rekan kerja. Ini ditandakan dengan sifat masyarakat Indonesia khususnya di kota metropolitan seperti Jakarta yang konsumtif. Poin ketiga merupakan masyarakat Indonesia merngharapkan fasilitas yang baru dan inovatif pada sarana wisata dan edukasi mengenai jajanan tradisional Indonesia.
Pada perancangan ini menerapkan konsep “Menjelajahi Manisnya Gula Merah Indonesia” yang memiliki arti sebagai perjalanan untuk mencicipi manisnya keragaman makanan atau jajanan Indonesia. Pusat wisata kuliner ini berfokus di jajanan Indonesia, dimana Sebagian besar dari makananya terdiri dari makanan atau minuman manis dari beberapa daerah di Indonesia. Pengunjung yang datang ke pusat wisata kuliner ini seakan-akan sedang menjelajahi rasa manis atau legitnya kuliner-kuliner dari berbagai macam daerah. Dari pernyataan desain “ Menjelajahi Legitnya Gula Merah Indonesia”, diambil satu kata yang dijadikan sebagai konsep utama dari perancangan ini yaitu Gula Merah. Pengaplikasian Gula merah ke dalam perancangan dapat diambil dari karakteristik gula merah seperti bentuk, rasa, dan sifatnya. Bentuk dari gula merah sangat beragam, salah satunya adalah tabung, mangkuk dan kerucut. Bentuk-bentuk tersebut berkaitan dengan garis lengkungan. Oleh karena itu, perancangan ini akan memakai banyak garis lengkungan yang geometris dan simetris, yang melambangkan bentuk-bentuk dari gula merah itu sendiri. Gula merah memiliki rasa yang manis namun lembut di lidah dan mengeluarkan aroma khas yang tidak dimiliki oleh gula putih. Karakteristik rasa manis dan lembut ini menunjukan bahwa pada perancangan ini digunakan bentuk-bentuk yang tidak memiliki siku tajam dan warna-warna soft atau tidak terlalu pekat. Lalu gula merah memiliki warna cokelat kemerahan yang pekat, warna tersebut diterapkan menjadi warna utama dalam perancangan ini.
Comments :