Perancangan Interior Sekolah Tari Jawa Gaya Surakarta Di Jakarta
Karya: Larasati Bimaputri / 2001561745
Diangkatnya perancangan ini berangkat dari sebuah keresahan tentang budaya di Indonesia yang semakin lama kian memudar salah satunya Budaya Jawa yaitu Tari Jawa. Pendidikan budaya ini memudar karena keterbatasan pendidikan budaya dalam pendidikan formal. Disamping itu, Tari Jawa sendiri merupakan warisan budaya mataram islam yang banyak digunakan pada penobatan raja. Oleh karena itu, adanya perancangan ini untuk mengembalikan filosofi tari jawa serta memperdalam esensi dasar dari tari itu sendiri yang memiliki kualitas meditatif dan instrospektif melalui sarana pendidikan khusus tari jawa. Perancangan ini memiliki konsep yaitu Ragam Alam Bergerak. Ragam dikarenakan pengguna sekolah ini beragam mulai dari usia sampai suku yang beragam. Alam dikarenakan tari jawa banyak menggunakan unsur alam. Serta bergerak dikarenakan tari jawa selalu bergerak dalam arti tariannya bergerak juga siswa yang menari senantiasa bergerak (olah tubuh).
Bentuk yang diaplikasikan kedalam perancangan ini juga tidak lepas dari tari Jawa Gaya Surakarta, yaitu konsep dasar dari gerak tari itu sendiri. Gerak ragam tari yang digunakan melewati proses transformasi bentuk yang unik dan menarik. Ragam Tari gaya Surakarta yang digunakan yaitu gerak tari Ombak Banyu pada ruang auditorium, dengan tujuan menunjukkan bawa tari jawa selalu mengalir mengikuti irama seperti ombak. Kemudian pada ruang mini gallery menggunakan bentuk dari gerbang kasunanan Surakarta dengan tujuan memberikan efek psikologis menyambut dan menerima sehingga [engunjung merasa nyaman. Gerak tari lain digunakan pada Ruang kelas Gamelan yaitu ragam gerak Tebah Bumi yang menunjukkan kekuatan yang diambil dari langit dan diberikan (dipukulkan) ke bumi. Tranformasi bentuk yang unik pada ruang ini memberikan rasa yang berbeda dan baru mengenai budaya Jawa. Ditambah dengan nuansa Jawa Gaya Surakarta yang kental melalui treatment kolom dan lantai. Perancangan ini memberikan perspektif baru bahwa budaya Jawa bukanlah budaya kuno dan membosankan, dengan harapan akan lebih banyak masyarakat yang mengenal dan mempelajari budaya Jawa sebagai budaya yang patut untuk dilestarikan.
Comments :