PERANCANGAN INTERIOR WELLNESS CENTER DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PASCA COVID-19
Inez Chitra Zhafira
2101710271
Perancangan Interior Wellness Center di Daerah Istimewa Yogyakarta ini dilatarbelakangi oleh situasi COVID-19 yang memiliki penurunan tingkat kesejahteraan pada masing-masing individu akibat terhambatnya interaksi sosial pada masyarakat. Maka itu, perancangan interior Wellness Center sebagai fasilitas untuk kembali meningkatkan kualitas dan kesejahteraan masing-masing individu.
Perancangan Wellness Center ini akan menyediakan fasilitas yang mendukung dari segi elemen interior serta menyiapkan fasilitas bagi masyarakat guna meningkatkan kualitas hidup melalui berbagai aktivitas dan fasilitas pendukung terutama untuk tubuh, pikiran, dan jiwa. Aktifitas dan fasilitas yang diciptakan pada perancangan Wellness Center ini bertujuan agar masyarakat mampu mencapai keseimbangan dan meningkatkan kesejahteraan hidup.
Konsep interior adalah hadirnya suasana ruang yang menenangkan, nyaman dan hangat dengan sentuhan kearifan lokal yang dimiliki oleh budaya Jawa sehingga dapat menambahkan keunikan tersendiri pada setiap ruangan. Design Statement yang digunakan adalah “Aluran Kemayu Sang Ayodhya” dimana konsep tersebut terinspirasi dari para wanita Jawa yang menggunakan perawatan Lulur Jawa dimana merupakan tradisi perawatan kecantikan secara turun menurun.
Pengaplikasian Aluran Kemayu Sang Ayodhya disini dituangkan ke dalam pemilihan warna-warna lulur Jawa, bentuk yang terinspirasi dari atribut wanita Jawa, sistem pencahayaan, sistem penghawaan, serta material yang dipakai. Adanya keprivasian dari masing-masing ruang dimana bertujuan agar dapat mengurangi penyebaran virus serta dapat meningkatkan ketenangan pada masing-masing pengguna. Material yang digunakan dominan memakai bahan kayu dan marmer dengan memberikan ambience warna yang hangat.
Pada perancangan Interior Wellness Center ini dirancang dengan fokus pendekatan kearifan lokal atau local content yang melekat dimana diharapkan dapat membuat sebuah pusat kesehatan jiwa dan raga pengguna dengan cara melestarikan budaya lokal serta dapat memberikan awareness kepada pengunjung secara beriringan. Dari segi ergonomi dan interior pun juga dirancang senyaman mungkin untuk mendapatkan ambience atau suasana yang hangat dengan penyediaan fasilitas – fasilitas penyembuhan yang dapat mewadahi kebutuhan para pengguna dengan latar belakang yang berbeda-beda.
Comments :